Rabu, 27 Februari 2013

Supervisi dalam Keperawatan



I.      Pendahuluan

Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang berkesinambungan selama 24 jam terus-menerus, untuk memberikan pelayanan yang bermutu perlu dukungan sumber-sumber antara lain Sumber Daya Manusia, standar pelayanan dan fasilitas yang memadai.
Perawat mempunyai peran sentral dalam upaya mencapai tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk memberikan pelayanan keehatan yang bermutu pada klien dan keluarga melalui supervisi.
Supervisi adalah salah satu fungsi pokok yang harus dilaksanakan oleh pengelola manajer dari yang terendah, menengah dan atas. Supervisi merupakan bagian yang penting dalam manajemen keperawatan. Melalui supervisi, SDM keperawatan akan mempertahankan kemampuan dan perilaku dalam melaksanakan asuhan keperawatan sehingga kualitas asuhan yang diterima klien selalu sama pada setiap orang. Oleh karena itu sebagai seorang perawat professional diharapkan mempunyai kemampuan dalam melaksanakan supervisi.

II.      Tujuan

a)      Tujuan umum
Setelah materi ini disampaikan, peserta diharapkan mampu melaksanakan supervisi pada unit pelayanan keperawatan
b)      Tujuan khusus
Peserta pelatihan mampu :
-                Menjelaskan pengertian supervisi
-                Menyebutkan tujuan supervisi
-                Menjelaskan manfaat supervisi
-                Menjelaskan peran dan fungsi supervisi
-                Menjelaskan prinsip-prinsip supervisi
-                Menjelaskan model-model supervisi
-                Melaksanakan fungsi supervisi

III.      Pengertian supervisi
Supervisi mempunyai pengertian yang luas, yaitu segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat dan staf lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan. Kegiatan supervisi berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan untuk pertumbuhan keahlian dan ketrampilan perawat.
Menurut Yura dan Helen (1981), supervisi adalah mengawasi, meneliti dan memeriksa, yang dipandang sebagai proses dinamis dengan memberikan dorongan dan berpartisipasi dalam pengembangan diri staf dan pelaksanaan keperawatan. Sedangkan menurut Kron T.(1987), supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong dan memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus-menerus pada setiap tenaga keperawatan dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap tenaga keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik, trampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang mereka miliki. Menurut Swansburg dan Swansburg (1990), supervisi adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan staf keperawatan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Supervisi mengandung pengertian yang demokratis dimana bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf keperawatan menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan intruksi atau ketentuan yang telah dibuat, tetapi berusaha bersama perawat memperbaiki pelayanan keperawatan yang diberikan. Oleh karena itu, staf keperawatan yang disupervisi bukan sebagai pelaksana pasif, melainkan partner kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai dan diikut sertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan.
Supervisor harus mampu mengoptimalkan kondisi kerja yang nyaman meliputi lingkungan fisik, suasana kerja, jumlah peralatan dan system yang memudahkan pelaksana tugas. Lingkungan yang sehat dapat bekerja lebih baik. Supervisor perlu menempatkan suasana kebersamaan yang berfokus kepada “kita”, bukan kepada “saya” 
IV.      Tujuan supervisi :
1.            Mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan/khusus tenaga baru
2.            Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3.            Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi dan tugas sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan
4.            Memberikan layanan dan bantuan kepada staf dan pelaksana keperawatan apabila menghadapi kendala dalam pelaksanaan
5.            Mengembangkan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan

V.      Kompetensi  Supervisor
Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :
1.      Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas sehingga dapat dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan
2.      Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan pelaksana keperawatan
3.      Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf dan pelaksana keperawatan
4.      Proses kelompok
5.      Memberi latihan dan bimbingan yang diperlukan staf
6.      Melakukan penilaian terhadap penampilan kerja perawat
7.      Mengadakan pengawasan agar pelayanan keperawatan lebih baik

VI.      Fungsi Supervisi
1.      Untuk mengatur dan mengorganisasi proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang staf dan SOP
2.      Menilai dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan
3.      Briggs, mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi dalam keperawatan ialah mengkoordinasi, menstimuli dan mendorong kearah peningkatan kwalitas asuhan keperawatan 
VII.      Peran Supervisi
1.      Menurut Bowe dan Deas Lore, dikutip Yuslis ( 1995), menyatakan peranan supervisor dalam keperawatan menitik beratkan kepada perencanaan, pelaksanaan tugas, pelimpahan tanggung jawab, memberi kesempatan pada staf untuk dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan standar asuhan keperawatan, memberi support, mempertahankan kebersamaan
2.      Olivia (1976) mengatakan bahwa peranan supervisor adalah koordinator, konsultan, pemimpin kelompok evaluator
3.      Secara umum peranan supervisor dalam keperawatan adalah leader, koordinator, pembantu/pelayan, pelatih, pembimbing, evaluator, peneliti dan inspektur  
 
VIII.      Prinsip-prinsip dalam supervisi
1.      Didasarkan atas hubungan professional dan bukan pribadi
2.      Kegiatan yang direncanakan secara matang
3.      Bersifat edukatif, suppotif dan informal
4.      Memberikan perasaan aman pada staf
5.      Membentuk suatu kerja sama
6.      Objektif dan sanggup melakukan self evaluation ( mengkaji diri sendiri ).
7.      Progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing
8.      Kontruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan kebutuhan
9.      Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan

IX.      Tehnik supervisi
-          Individual Technic
-          Pertemuan percakapan pribadi dengan staf secara informal/formal
-          Observasi ke bangsal
-          Intervisite
-          Penilaian diri sendiri (self evaluation)
-          Group Technic
      Dilakukan dengan kelompok staf/pelaksana keperawatan dalam memecahkan  
      permasalahan yang dirasakan dan dihadapi. Melalui pre confrene dan post confrene,
      ronde keperawatan, pertemuan staf, tukar-menukar pengalaman, demontrasi dan
      diskusi

X.      Area supervisi keperawatan
-          Standar praktek keperawatan/SOP sebagai acuan .
-          Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan kesenjangan
-          Tindak lanjut berupa upaya mempertahankan kualitas maupun upaya memperbaiki

XI.      Instrumen Superrvisi
1.
Tujuan
Tercapai
Tidak Tercapai
Keterangan








2.
Standar
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Keterangan










XII.      Laporan Supervisi
1.      Laporan harian

Supervisor :………………….                                                   Tanggal:………………..
Masalah
Tujuan
Rencana
Rencana yang akan datang







2.      Laporan mingguan

Masalah
Rencana
Penyelesaian masalah saat ini







XIII.      Langkah-langkah supervisi
-          Mengidentifikasikan kelemahan atau kekurangan staf
-          Menentukan metode perbaikan dan peningkatan kinerja
-          Memberikan bimbingan dan fasilitas yang diperlukan dalam perbaikan dan meningkatkan kinerja
-          Memonitoring hasil perbaikan dan peningkatan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

XIV.      Kegiatan rutin supervisor
Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap hari ( Bittel,1987 ), sbb:
1.      (15-30’) sebelum pertukaran Shift
a)      Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
b)      Mengecek jadwal kerja
2.      (15-30’) pada waktu mulai Shift
-          Mengecek personil yang ada
-          Menganalisa keseimbangan tenaga
-          Mengatur pekerjaan
-          Mengidentifikasikan kendala yang muncul
-          Mencari alternatif penyelesaian masalah supaya dapat diselesaikan
3.      (6-7 jam ) sepanjang hari.
-          Mengecek pekerjaan setiap perawat, mengarahkan, mengintruksi, mengoreksi atau memberi latihan sesuai kebutuhan
-          Mengecek kemajuan pekerjaan
-          Mengecek pekerjaan rumah tangga
-          Mengecek personil, kenyamanan kerja terutama personil baru
-          Berjaga di tempat bila ada pertanyaan, permintaan bantuan lain-lain
-          Mengatur jam istirahat perawat
-          Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencari cara memecahkannya
-          Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional
-          Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya
-          Mengecek kecelakaan kerja
-          Menyiapkan laporan mengenai pekerjaan secara rutin
-           
4.      (15-30’) sekali dalam sehari
-          Mengobservasi satu personil atau aneka kerja secara kontinyu untuk 15’
-          Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi, seperti keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan, dll
5.      Sebelum pulang
-          Membuat daftar masalah yang belum terpecahkan dan berusaha untuk memecahkan keesokan harinya
-          Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya
-          Melengkapi laporan harian
-          Membuat daftar pekerjaan untuk keesokan harinya

XV.      Kesimpulan
Supervisi keperawatn diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Supervisi modern bukan mencari kesalahan dan menghukum, tetapi memberi pengarahan dan petunjuk agar perawat dapat menyelesaikan tugas yang diberikan secara efektif dan efisien.
Supervisor perlu membuat rencana supervisi dengan dilengkapi oleh standar acuan agar hasil supervisi dapat dianalisa untuk tindak lanjut perbaikan atau pemeliharaan perilaku staf keperawatan.  Oleh karena itu melalui supervisi dapat tercapai motivasi kerja, kreatifitas, ketrampilan dan pengetahuan perawat yang akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.

XVI.      Daftar Pustaka


1.    Douglass (1992), The effective nurse ; leader and manager 4th, St Lonis, Masby Year   Book.

2.    Kron and Gray (1987), The management of patient care putting leadership skills to  work. 6th ed.W.B.Sounders,Philadelphia.

3.   Marquis and Houston ( 2000) , Leadership roles and management functions in     nursing; theori and applications.Philadelphia.Lippincot

4.   Tim pusat pengembangan keperawatan carolus ( 1995 ), Lokakarya  manjemen kepala  bidang keperawatan. Jakarta

3.      Swansburg, RC & Swansburg RJ ( 1999 ). Introductory management and leadership    for nurses an interactive text,  second edition. Canada : Jones and Barlett Publisher























Instrumen Supervisi
Nama perawat :
Ruangan           :
Hari/Tanggal    :
NO
TUGAS PERAWAT TELADAN
TUGAS DAPAT DILAKUKAN
KET
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
1
2
3
4

5

6




7

8



9

10
11
12
Memelihara kebersihan ruangan
Menerima pasien baru sesuai SOP
Memelihara peralatan medis salah pakai
Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
Mengatur rencana keperawatan sesuai kemampuan
Melakukan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
-      Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
-      Penkes
Melatih/ membantu pasien untuk latihan gerak
Melakukan tindakan akurat pada klien (panas tinggi, shock, pendarahan, alergi, henti nafas dan jantung) sesuai prosedur, melapor ke dokter jaga/supervisor/PKK
Malaksanakan evakuasi tindakan keperawatan sesuai kemampuan
Mengobservasi kondisi pasien
Berperan serta dengan anggota tim lain
Melaksanakan tugas pagi, sore dan malam serta libur secara bergilir





















                                               SUPERVISI      








-          Merencanakan
-          Membimbing
-          Mengobservasi
-          Mendorong
-          Memperbaiki
-          Menevaluasi
-          Mengarahkan
 

Secara terus menerus
 

 
                                                             















 




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar