M E D I A D A N
R E A G E N S I A
I. Reagen Benedict
Tujuan:
·
Reagensia
ini dibuat untuk melaksanakan pemeriksaan urin rutin, tepatnya pada pemeriksaan
glucose urin.
Alat dan bahan :
·
natrium carbonat 100
gr
·
natrium citrate 173
gr
·
cupri
sulfat anhidr 17,3 gr
·
aquadest 1000 ml
·
lampu bunsen
·
labu ukur 1000 ml
·
timbangan tehnis
Cara kerja :
Bahan di atas dicampur dengan aquadest lalu aduk dan
panaskan dengan api sedang sampai tembus pandang. Setelah larut masukkan
didalam labu ukur.
Pembahasan :
Pemeriksaan terhadap adanya
glucose dalam urine termasuk pemeriksaan penyaringan . Menyatakan adanya
glucose dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda azasnya. Cara yang tidak
spesifik menggunakan sifat glucose sebagai zat pereduksi .Pada tes-tes semacam
itu terdapat suatu zat dalam reagen yang
berubah sifat dan warnanya jika direduksi oleh glucose,.glukose uria juga dapat
dibuktikn dengan cara yang spesifik dengan menggunakan enzim glucose-oxidasi
untuk terintis serentetan reaksi dan berakhir dengan perubahan warna dalam reagen
yang digunakan.
Diantara reagensia yang mengandung
garam cupri untuk menyatukan reduksi , reagen benedictlah yang terbaik . Tetapi
hendaknya diingat selalu bahwa yang ditentukan adalah sifat reduksi sesuatu zat
saja yang tidak berarti glucose. Beberapa zat bukan glucose seperti asam
homogentisat dan alkapton dapat menghasilkan reduksi pula. Jika ingin
memastikan bahwa reduksi disebabkan
oleh glucose lakukanlah test dengan fenildrazine untuk menyusun kristal kristal
glukosezoa yang mudah diidentifikasikan atau lakukanlah test terhadap glucose
dengan reagen yang berisi glucose oxidasi.
II. Reagen Turk Biasa ( Langsung pakai )
Tujuan:
·
Berguna untuk melakukan pemeriksaan hitung jumlah
leukosit yang terdapat dalam darah.
Alat dan bahan :
·
Asam acetate 1 ml
·
Sol Gentian violet 4 ml ( dari turk
pekat )
·
Aqua ad
100 ml
·
timbangan tehnis
·
sendok dan
kertas timbang
·
erlenmeyer / labu ukur
Cara kerja :
Asam acetat dalam labu
ukur + Sol Gentian Violet + aqua ad 100
ml campurkan hingga homogen.
Pembahasan :
Jumlah leukosit dalam
darah dilakukan dengan cara diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian
dimasukkan kedalam kamar hitung / bilik hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam
volume tertentu dengan menggunakan konversi jumlah leukosit per ul darah dapat
diperhitungkan. Larutan pengencer yang digunakan yaitu larutan turk.Pengenceran darah yang
lazim dipakai untuk menghitung leukosit ialah 20 kali , tetapi menurut keadaan ( Leukositosis tinggi atau leucopenia
) pengenceran itu dapat diubah sesuai dengan keadaan tersebut. Pengenceran
dijadikan lebih tinggi pada leukositosis atau lebih rendah pada leucopenia.
III.
Reagen Hayem
Tujuan :
·
Untuk pemeriksaan jumlah eritrosit dalam darah.
Alat dan bahan :
·
Natrium
sulfat ( NO 2 SO4 )
6,2 gr
·
Natrium Clorida 1,2 gr
·
Merkuri Clorida (
Hg Cl 2 ) 0,6 gr
·
Aqua ad 100 ml
·
Labu ukur
·
lampu Bunsen
·
timbangan tehnis
·
sendok timbang dan kertas timbang
Cara
kerja :
Semua bahan dicampurkan dalam labu ukur
aduk sampai larut setelah larut kemudian panaskan diatas lampu Bunsen.
Pembahasan :
Pemeriksaan jumlah eritrosit dapat
dilakukan dengan cara mengencerkan darah dalam pipet eritrosit, kemudian
dimasukkan dalam kamar hitung. Jumlah eritrosit dihitung dalam volume tertentu,
dengan menggunakan faktor konversi jumlah eritrosit per ul darah dapat
diperhitungkan. Sebagai larutan pengencer digunakan larutan hayem. Pengenceran
yang lazim dipakai untuk menghitung jumlah eritrosit ialah 200 x tetapi menurut
keadaan ( eritrositosis atau anemia ) dapat diubah sesuai dengan keadaan itu.
Untuk mengecilkan kesalahan tehnis haruslah paling tidak 400 eritrosit dihitung
dlm kamar hitung.
IV. Reagen Asam Acetat 6%
Tujuan :
·
Untuk pemeriksaan urin rutin, yaitu protein urin.
Alat dan bahan :
·
Asam acetate 6 ml
·
Aqua
100 ml
·
Erlenmeyer
·
pipet loss
·
karet
penghisap
Cara
kerja :
Semua bahan-bahan dicampurkan, lalu aduk
hingga mencapai homogen dalam erlemeyer
Pembahasan
:
Pemeriksaan terhadap protein dalam urine
termasuk pemeriksaan rutin.Kebanyakan cara untuk menyatakan adanya protein
dalam urine berdasarkan kekeruhan. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan
tersebut menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada , maka menggunakan
urine yang jernih betuk menjadi syarat penting pada test terhadap protein urine
ini.Bila keruh putar terlebih dahulu urine lalu ambil bagian yang telah jernih
untuk pemeriksaan,agar hasil yang didapat lebih baik.
V.
Reagen Rees Ecker
Tujuan :
·
Untuk
pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam darah.
Alat dan
bahan :
·
Natrium
Citrat 3,8 gr
·
Brilliant
Cres Blue 1 gr
·
Formaldehide 2 ml
·
Aqua 100 ml
·
Labu
ukur
·
Timbangan
tehnis
Cara
kerja :
Larutkan natrium citrate dan brilliant cres
blue dengan formaldehid, lalu tambahkan aqua kemudian aduk hingga homogen dalam
labu ukur.
Pembahasan
:
Reagensia ini dipakai untuk menghitung
jumlah trombosit dalam darah secara langsung. Cara ini dilakukan dengan
menghitung jumlah trombosit dalam darah yang telah diencerkan terlebih dahulu
dengan reagen rees ecker.Jumlah trombosit dalam bilik hitung dihitung dalam
seluruh bidang besar ditengah tengah (1 mm2) memakai lensa objektif
besar. Jumlah tersebut dikalikan 2000 ,menghasilkan jumlah trombosit per ul
darah.Jumlah trombosit dlam keadaan normal sangat dipengaruhi oleh cara
menghitungnya.Sering dipastikan nilai normal itu antara 200.000 - 500.000 per
µl darah.
VI. REAGEN PANDY
Tujuan :
·
Untuk pemeriksaan protein dalam cairan otak, secara
kwalitatif.
Alat dan bahan :
·
Phenol Cair 10 ml
·
Aqua 90 ml
·
Erlenmeyer
·
Timbangan tehnis
Cara kerja :
Campurkan bahan dan aduk
hingga homogen. Sebelum dipakai sebaiknya dieramkan dalam lemari pengeram suhu
370 C.
Pembahasan :
Reagen ini dipakai untuk
mengetahui protein dalam cairan otak dimana akan bereaksi dengan globulin dan
albumin.Tes pandy mudah dilakukan pada waktu fungsi dan sering dijalankan sebagai bed side test.Itu sebabnya test
pandy masih digunakan meskipun telah banyak
test lain untuk menentukan protein dalam cairan otak yang lebih spesifik
dan lebih bermanfaat bagi klinik.Dalam keadaan normal tidak terjadi kekeruhan atau adanya kekeruhan
yang sangat ringan berupa kabut halus.Semakin
keruh hasil reaksi ini semakin tinggi kadar protein
.Hasil reaksi ini harus segera dinilai setelah pencampuran liquor dengan
reagen.Hasil dilaporkan dalam bentuk positif atau negatif saja. Perlu diingat
jika ada darah dalam cairan otak hasil pemeriksaan tidak ada artinya.
VII.REAGEN NONNE
Tujuan :
·
Untuk pemeriksaan protein dalam cairan otak secara
kwalitatif yang terutama globulin.
Alat dan bahan :
·
Amonium Sulfat 80 gr
·
Aqua 100ml
·
Timbangan tehnis
·
Erlenmeyer
·
Kertas saring
Cara kerja :
Campur semua bahan sampai
homogen. Sebelum digunakan saring terlebih dahulu dengan kertas saring.
Pembahasan :
Seperti hal nya test
pandy test nonne ini sering dilakukan sebagai bed side pada saat fungsi cairan
otak.Hasil dinilai dari tebalnya cincin
keruh yang terjadi. Hasil ini dilaporkan dalam bentuk positif dan negatif saja.
Perlu diingat bila ada darah dalam cairan otak hasil tidak ada artinya.
VIII. BLOOD AGAR ( OXOID ) PLATE
Untuk pembuatan 1000 ml
Tujuan:
·
Untuk media selektif / isolasi.
Alat dan bahan :
·
Timbangan tehnis
·
Erlenmeyer
·
Autoclave
·
Petridish
·
Kapas steril
·
Blood agar 40 gr
·
Aquadest 1000ml
·
Darah domba 5 - 10 %
Cara kerja :
Timbang blood agar 40 gr,
masukkan dalam erlenmeyer + aquadest 1000ml kemudian tutup erlenmeyer dengan
kapas sampai mendidih.Kemudian kapas di bungkus dengan kertas dan diikat,lalu
sterilkan di autoclave selama 15 menit ( 1 ATM . 121 c ). Biarkan pada suhu ruangan dan
tunggu agak dingin, lalu + darah domba 10%.(kocok hingga homogen). Tuang
kedalam petridish steril dan bila darah tidak memakai pengawet tambahkn Na. Oxalat
8 - 10 % dalam 200 ml darah.
Pembahasan :
Media blood agar biasanya
digunakan untuk memisahkan koloni bakteri.Untuk memilih koloni satu jenis
bakteri dari koloni koloni bakteri yang lain. Disebut juga sebagai media
isolasi karena dapat digunakan untuk memishkan koloni koloni bakteri yang berbeda. Media selektif /
isolasi ini juga dibagi menjadi dua, yaitu media isolasi / selektif yang bersifat khusus dan yang bersifat umum.
Media Blood agar plate adalah yang bersifat selektif / isolasi umum,karena
dapat digunakan untuk menentukan gram (+) /
positif atau ( - ) negatif.
DAFTAR PUSTAKA
R. Gandasubrata. Penuntun Laboratorium Klinis. Edisi Ketiga. 1967.
Dian Rakyat.
Soemarno, Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Klinis. Akademi Analis Kesehatan. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar