BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejalan dengan perjalanan zaman yang semakin canggih,sebagai mahasiswa kita
dituntut untuk mengetahui tentang Kation salah satunya Kation Golongan ke lima
misalnya Magnesium,Kalium,Natrium dan Amonium yang sering disebut kation
golongan sisa.Dengan memakai reagensia golongan secara sistematik,maka dapat
menentukan ada tidanya golongan-golongan kation.
Reagensia golongan yang dipakai untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida,hidrogen sulfida,amonium
sulfida dan amonium carbonat.Kasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation
bereaksi dengan reagensia-reagensia tersebut dengan membentuk endapan atau
tidak.Jadi yang paling umum didasrkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,sulfida,dan karbonat dari
kation tersebut.
Kation golongan ke lima merupakan kation yang
tidak bereaksi dengan reagensia golongan I,II,III dan IV.
Masalah
Bardasarkan
penguraian di atas maka timbul berbagai masalah yaitu :
1.
Bagaimana
sifat,bentuk serta reaksi-reaksi kation Magnesium terhadap penambahan reagensia-reagensia tertentu, ada tidaknya
pengganggu.
2.
Bagaimana
sifat,bentuk serta reaksi-reaksi kation
Kalium terhadap penambahan reagensia.
3.
Bagaimana
sifat,bentuk serta reaksi-reaksi kation Natrium terhadap penambahan reagensia.
4.
Bagaimana
sifat ,ciri-ciri serta reaksi-reaksi
kation amonium terhadap penambahan
reagensia.
Tujuan
Tujuan yang
ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui sifat,bentuk dan reaksi apa saja yang terjadi pada
kation Magnesium dengan penambahan
beberapa reagensia.
2.Untuk mengetahui sifat,bentuk dan reaksi apa saja yang terjadi pada
kation Kalium dengan penambahan beberapa reagensia.
3.Untuk mengetahui sifat,bentuk dan reaksi apa saja yang terjadi pada
kation Natrium dengan penambahan beberapa reagensia.
4.Untuk mengetahui sifat,ciri-ciri dan reaksi apa yang terjadi pada kation
amonium dengan penambahan beberapa reagensia.
Manfaat
1.Hasil pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi makalah
yang berkaitan.
2.Dengan pembuatan makalah ini, dapat menjadi nilai tambah pengetahuan bagi
penulis mengenai Kation golongan ke lima.
3.Hasil dari makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
makalah,khususnya mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa. Bengkulu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MAGNESIUM ( Mg )
Magnesium adalah logam
putih,dapat ditempa dan liat,melebur pada 6500C Mudah terbakar dalam
udara/oksigen dengan mengeluarkan cahaya putih yang cemerlang membentuk oksia
(MgO) dan Nitrida (MgN2)→terurai oleh air pada suhu biasa tapi pada titik didih
air reaksi berlangsung cepat
REAKSI ION Mg DIGUNAKAN LARUTAN 0,5
M MgCl6.6H2O atau MgSO4.7H2O DENGAN PENAMBAHAN
BEBERAPA REAGENSIA YAITU :
1.Larutan Amonia→ ↓ parsial Magnesium hidroksida (
putih seperti gelatin )
Mg2+
+ 2NH3 + 2H2O → ↓ Mg (OH) + 2NH4+
2.Ditambah Natrium Hidroksida→ ↓ Putih Magnesium
hidroksida
·
Endapan
tidak larut dalam reagensia berlebih
·
Mudah
larut dalam garam amonium.
Mg2+ + 2OH- → ↓ putih
3.Ditambah larutan amonium karbonat → ↓ putih
Magnesium karbonat basa
5Mg2+ + 6CO32- + 7H2O
→ ↓ 4 MgCO3.Mg(OH)2.5H2O + 2HCO3-
·
Adanya
garam-garam amonium tidak membentuk endapan karena kesetimbangan bergeser
kearah pembentukan ion hydrogen karbonat
NH4+ +
CO32- ↔ NH3 + HCO3-
4.Ditambah
larutan Natrium karbonat → ↓ putih bervolume besar yaitu karbonat basa.
·
Tidak
larut dalam larutan basa,mudah larut dalam asam/garam amonium.
5. Ditambah
larutan Dinatrium Hidrogen Fosfat→ ↓ Kristalin putih Magnesium fosfat
Mg2+
+ NH3 + HPO42- → ↓ Mg(NH4)PO4
·
Endapan
sedikit larut dalam air,larut dalam asam asetat dan asam-asam mineral.
·
Gumpalan
seperti kapas putih Magnesium hidrogen fosfat(MgHPO4) dihasilkan
dalam larutan yang netral.
6.Ditambah reagensia Difenilkarbazida ( C6H5.NH.NH.CO.NH.NH.C6H5)
·
Larutan
garam Mg diolah dengan NaOH → ↓ Mg(OH)2 + Beberapa tetes reagensia
lalu saring,endapan cuci dengan air panas →warna lembayung merah karena pembentukan
garam kompleks/adsorbsi.
·
Pengganggu
logam golongan II dan III
·
Cara
pembuatan reagensia :
0,2 gr Difenilkarbazida dalam
10 ml asam asetat glasial lalu addkan dengan etanol 100 ml.
7.Ditambah reagensia 8 Hidroksikuinolina atau ”
OKSINA”
·
Garam
Mg yang mengandung sedikit amonium klorida diolah dengan 1-2 ml reagensia + 3-4
ml amonia encer lalu panaskan sampai titik didih → ↓ kuning garam komleks. Mg(C9H6HNO)2.4H2O
·
Semua
logam-logam lain kecuali Natrium,Kalium tidak boleh ada.
·
Cara
pembuatan reagensia :
2 gr Oksina di larutkan dalam
100 ml asam asetat 2 M
8. Ditambah P.Nitrobenzena-Azo-Resorsinol (atau
MAGNESON I )
·
2 ml
larutan uji diasamkan dengan HCl + 1 tetes reagensia + NaOH 2 M (Larutan basa
±2-3ml) → ↓ Biru
·
Semua
logam-logam alkali tidak boleh ada.
·
Garam
amonium mengurangi kepekaan uji ini dengan mencegah pengendapan Mg(OH)2 maka
harus dihilangkan.
·
Pembuatan
reagensia :
0,5 % dari
P.Nitro-Benzena-Azo-Resorsional dalam larutan Natrium hidroksida 0,2 M
9.
Ditambah reagensia Kuning Titan(kuning CLAYTON) adalh zat pewarna kuning yang
larut dalam air.
·
1
tetes larutan uji diatas lempeng bercak + 1 tetes reagensia + 1 tetes
Na.hidroksida 2 M → ↓ Merah
·
0,5
ml larutan uji yang netral/sedikit asam + 0,2 ml Na.hidroksida 2 M → ↓ atau
pewarnaan merah.
10 Ditambah reagensia Kuinalizarin
·
1
tetes larutan uji + 2 tetes reagensia → (jika asam) warna kekuningan + Na
hidroksida 2 M sampai timbul warna lembayung + lagi sampai volume 25-50 % → ↓ atau pewarnaan biru.
·
Uji
blanko akan terbentuk warna lembayung-biru
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 0,01-0,02 gr
Kuinalizarin dalam 100 ml alkohol atau 0,05% NaOH 0,1 M
11. Uji Kering (uji pipa-tiup)
·
Mg
dipijarkan diatas arang dengan adanya Na karbonat diubah menjadi Magnesium
Oksida putih berkilau terang jika panas. + 1-2 tetes Kobal nitrat dipanaskan
menghasilkan massa dengan warna merah-jambu muda.
2.2 KALIUM
( K+)
Kalium adalah logam putih,lunak,melebur pada 63,5oC,tidak
berubah dalam udara kering.Cepat teroksidasi di udara lembab,jadi tertutup
dengan lapisan biru.Menguraikan air sangat dasyat → hidrogen dan terbakar
dengan nyala lembayung.Kalium biasa disimpan pada pelarut NAFTA.Garam-garam
Kalium mengandung kation monovalen K+ dapat larut dan membentuk
larutan tidak berwarna kecuali bila anionnya berwarna.
REAKSI ION KALIUM DIGUNAKAN LARUTAN KALIUM KLORIDA (KCl 1 M) DENGAN
PENAMBAHAN BEBERAPA REAGENSIA YAITU :
1. Ditambah larutan Natrium
Heksanitritokobaltat (III) Na3[CO(NO2)6] → ↓
kuning Kalium heksanitritokobaltat (III).
3K+ + [CO(NO2)6]3-
→ ↓ K [CO (NO2)6]
·
Endapan tidak larut dalam asam
asetat encer,jika Natrium dalam jumlah banyak?reagensia berlebih → garam
campuran K2Na[CO(NO2)6}.
·
Dalam
larutan basa → ↓ coklat/hitam Kobalt (III) hidroksida
·
Iodida
dan zat pereduksi harus dihilangkan.
2.Ditambah
larutan asam tartrat (atau Na hidrogen tartrat) → ↓ kristalin putih Kalium
Hidrogen Tartrat.
·
Endapan
sedikit larut dalam air,tidak larut dalam etanol 50%
·
Pengendapan
dipercepat dengan mengaduk keras-keras + alkohol.
·
Garam-garam
amonium → ↓ serupa sehingga tidak boleh ada.
3.Ditambah
larutan Asam Perklorat (HClO4) → ↓ kristalin putih Kalium
Perklorat KClO4 dari larutan
yang tidak encer.
K+ + ClO4-
→ ↓ KClO4
·
Endapan
sedikit larut dalam air,tidak larut dalam alkohol mutlak.
·
Larutan
dalam alkohol tidak boleh dipanaskan akan menimbulkan ledakan
·
Reaksi
tidak dipengaruhi garam-garam amonium.
4.Ditambah
asam heksakloroplatinat(IV) (H2[PtCl6]) → ↓ Kuning Kalium
heksakloroplatinat (IV).
2K+ + [PtCl6]2-
→ ↓K2[PtCl6]
·
Larutan
pengendapan cepat,larutan encer berlangsung perlahan jika didiamkan.
·
Endapan
sedikit larut dalam air,hampir tidak larut pada alkohol 75%.
·
Garam-garam
amonium tidak boleh ada karena dapat menghasilkan endapan yang sama.
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 2,6 gr asam
kloroplatinat terhidratasi dalam 10 ml air.
5.Ditambah Natrium heksanitritokobaltat
(III)-perak nitrat
·
Modifikasi
dari reaksi 1,dapat dipakai untuk larutan yang bebas halogen.
·
Dengan penambahan
reagensia→senyawa K2Ag[CO(NO2)6] kurang
larut.endapan kuning disbanding senyawa Natrium padanannya K2Na[CO(NO2)6]
·
Garam
Litium,Talium,Amonium tidak boleh ada karena akan menghasilkan ↓ dengan adanya
heksanitritokobaltat (III).
·
Larutan
uji 1 tetes yang netral/asam(+ asam asetat) di atas lempeng kaca + 1 tetes
larutan perak nitrat 0,1 M + sedikit Natrium heksanitritokobaltat (III)→ ↓ atau
kekeruhan kuning.
6.Ditambah Dipikrilamina (atau
Heksanitrodifenilamina)
·
1
tetes larutan uji yang netral letak diatas kertas + 1 tetes reagensia yang
sedikit basa → bercak merah jingga yang tidak bepengaruh dengan + 1-2 tetes HCl
2M.
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 0,2 gr dipikrilamina
dalam 20 ml Na karbonat 0,05 M lalu disaring.
7. Uji Natrium Tetrafenilboron Kalium → ↓ Putih
K+ + [B(C6H5)4]-
→ ↓ K[B(C6H5)4]
·
Endapan
hampir tidak larut dalam air,jika + reagensia berlebih mengendap secara
kuantitatif.
·
Endapan
larut dalam asam kuat,basa dan aseton.
·
Ion-ion
Rubidium,Caesium,Talium(I),dan amonium sebagai pengganggu.
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 3,42 gr Natrium
tetrafenilboron addkan sampai 100 ml dengan aquadest,tahan 2 minggu jika keruh
saring.
8.Uji kering ( pewarnaan nyala )
Dengan memandang nyala melalui 2
lapisan kaca kobal yang biru sinar-sinar Natrium yang kuning diserap sehingga
nyala Kalium lembayung kemerahan jadi terlihat.
2.3. NATRIUM
Natrium adalah logam putih
perak,lunak melebur pada 97,50C.Teroksidasi cepat dalam udara
lembab,disimpan dalam larutan NAFTA/SILENA.Bereaksi keras dengan air→ Natrium
hidroksida dan hidrogen.
REAKSI ION NATRIUM DIPAKAI LARUTAN NATRIUM KLORIDA (NaCl 1M )DENGAN
PENAMBAHAN BEBERAPA REAGENT YAITU :
1.Ditambah
larutan Uranil Magnesium Asetat pekat → ↓ kristalin kuning
Na+
+ Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO-→
↓ NaMg (UO2)3 (CH3COO)9
·
Pembuatan reagensia :
1.Larutkan 10 gr
uranil asetat dalam 6 gr asam asetat glsial addkan 100 ml aquadest. (
lar. A )
2.Larutkan 33 gr Magnesium asetat + 10 gr asam asetat addkan 100 ml
aquadest (lar. B)
3.Campur ke 2 larutan diamkan 24
jam,saring siap dipakai.
2.Ditambah asam kloroplatinat,asam tartrat atau
natrium heksanitritokobaltat (III) :
tidak ada endapan dengan larutan garam natrium.
3.Ditambah reagensia uranil zink asetat.
·
Sebagai
uji yang peka terhadap natrium.
·
1
tetes larutan uji yang netral diatas lempeng bercak yang hitam + 8 tetes
reagensia,aduk dengan batang pengaduk → kekeruhan atau ↓kuning.
·
Pembuatan
reagensia :
1.Larutkan 10 gr uranil asetat dalam asam
asetat 30% bila perlu dipanaskan
encerkan dengan air 50 ml (lar.A)
2.Aduk 30 gr zink asetat dengan 25 ml asam
asetat 30% encerkan dengan air sampai 50 ml (lar.B)
3.Campur lar.A dan B + edikit natrium
klorida diamkan 24 jam lalu saring.
4.Uji kering ( Pewarnaan nyala )
Nyala bunsen yang tak cemerlang akan diwarnai
kuning kuat oleh uap garam natrium.
2.4. AMONIUM (NH4+)
Amonium
memiliki ciri-ciri khas sama seperti ion logam-logam alkali,garam-garam amonium
adalah senyawa-senyawa yang larut dalam air dengan membentuk larutan yang tak
bewarna (keculi jika anionnya berwarna). Reaksi amonium umunya serupa dengan
reaksi kalium karena ukuran kedua ion hampir identik.
REAKSI ION AMONIUM DIPAKAI LARUTAN AMONIUM CHLORIDA (NH4Cl 1 M)
DENGAN PENAMBAHAN BEBERAPA REAGENSIA YAITU :
1.Ditambah larutan natrium hidroksida → gas jika
dipanaskan.
NH4+ + OH- → ↑ NH3
+ H2O
Dapat
diidentifikasi dari :
v Bau
v Terbentuknya uap putih amonium klorida
bila sbuah batang kaca yang dibasahi
asam klorida pekat dipegangi dalam uapnya.
v Gas menyebabkan lakmus merah jadi biru.
v Mengubah kertas saring yang dibasahi
larutan merkurium (I) nitrat menjadi hitam.
v Kertas saring yang dibasahi larutan mangan
(II) klorida dan hidrogen peroksida memberi warna coklat.
Dalam uji
1 terbentuk campuran merkurium (II)
amidonitrat (↓ putih) merkurium (↓ hitam ).
2.Ditambah
reagensia Nessler Larutan basa dari kalium tetraiodomerkurat(II) ) → ↓ coklat atau pewarnaan coklat atau
kuning.
NH4+
+ 2[HgI4]2- + 4OH- → ↓ HgO.Hg(NH2)I
+ 7I- + 3H2O
·
Uji
ini luar biasa peka,semua logam kecuali natrium atau kalium tidak boleh ada.
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 10 gr kalium iodida
dalam 10 ml air bebas amonia + larutan merkurium(II) klorida jenuh sedikit demi
sedikt sambil dikocok sampai→ ↓ yang sedikit dan tetap. + 80 ml kalium
hidroksida 9 M encerkan sampai 200 ml,diamkan semalaman.
·
Tehnik
uji bercak,campur 1 tetes larutan uji dengan setetes lnatrium hidroksida pekat
pada kaca arloji.ambil setetes mikro larutan letak pada kertas reaksi + setetes
reagensia nessler → noda atau cincin warna kuning atau merah-jingga.
3.Ditambah
Natrium heksanitritokobaltat (III) → ↓ kuning amonium heksanitritokobaltat (III).
3NH4+
+ [Co(NO2)6 ]3- → ↓ (NH4)3[Co(NO2)6]
4.Ditambah heksakloroplatinat (IV) (H2[PtCl6]
→ ↓ kuning amonium heksakloroplatinat.
2NH4+
+ [PtCl6]2- → ↓ (NH4)2[PtCl6])
·
Endapan
sedikit larut dalam air,hampir tak larut dalam alkohol 75%
·
Endapan
terurai jika dipanaskan dengan NaOH dengan melepaskan gas amonia.
5.Ditambah
larutan hydrogen tartrat (NaH.C4H4O6) jenuh →
↓ putih amonium tartrat asam (NH4.H.C4H4O6)
NH4+ + HC4H4O6-
→ ↓ NH4HC4H4O62.Ditambah reagensia
Nessler Larutan basa dari kalium tetraiodomerkurat(II) ) → ↓ coklat atau pewarnaan coklat atau
kuning.
NH4+
+ 2[HgI4]2- + 4OH- → ↓ HgO.Hg(NH2)I
+ 7I- + 3H2O
·
Uji
ini luar biasa peka,semua logam kecuali natrium atau kalium tidak boleh ada.
Pembuatan reagensia :
Larutkan 10 gr kalium iodida
dalam 10 ml air bebas amonia + larutan merkurium(II) klorida jenuh sedikit demi
sedikt sambil dikocok sampai→ ↓ yang sedikit dan tetap. + 80 ml kalium
hidroksida 9 M encerkan sampai 200 ml,diamkan semalaman.
·
Tehnik
uji bercak,campur 1 tetes larutan uji dengan setetes lnatrium hidroksida pekat
pada kaca arloji.ambil setetes mikro larutan letak pada kertas reaksi + setetes
reagensia nessler → noda atau cincin warna kuning atau merah-jingga.
·
6.Ditambah
larutan perklorat atau natrium prklorat tidak terjadi pengendapan.(perbedaan
dengan kalium)
7. Uji asam
tanat-perak nitrat. (uji peka )
·
Campur
2 tetes lar.asam tanat 5% + 2 tetes lar. Perak nitrat 20%.letakkan campuran pada
kertas reaksi
·
Pegang
kertas dengan uap dari pemanasan garam amonium + natrium hidroksida terbentuk
noda hitam pada kertas tersebut.
8. Ditambah reagensia p-nitrobenzena-diazonium
klorida.
·
Letakkan
setetes lar.uji yang netral atau agak asam diatas lempeng bercak,+ setetes
reagensia dan sebutir kalsium oksida → zona merah sekitar kalsium oksida.
·
Uji
blanko dilakukan dengan air.
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 1 gr p-nitroanilina
dalam 25 ml HCl 2 M (jika perlu dipanaskan) Encerkan dengan 160 ml air,dinginkan
+ 20 Ml natrium nitrit 2-5% sambil dikocok kuat,setiap akan dipakai saring
dahulu.
9. Uji pembentukan amonia.(modifikasi dari reaksi
1)
·
Letakkan
setetes lar. Uji atau sedikit zat padat dalam tabung uji mikro + setetes
lar.NaOH @ M.Pasang sepotong kertas lakmus merah pada kait kaca,masukkan
penutup ke tempatnya,panaskan sampai 40oC 5 menit.→ kertas jadi
biru.
·
Sianida sebagai pengganggu karena menghasilkan amonia dengan alkali jika +
merkurium(II) oksida atau garam merkurium → merkurium(II)sianida Hg(CN)2. stabil
dalam alkali.
·
Uji lain dengan reagensia mangan(II) nitrat-perak nitrat + amonia → ↓
hitam.
·
Pembuatan
reagensia :
Larutkan 2,87 gr mangan (II)
nitraqt dalam 40 ml air,saring + larutan dari 3,55 gr perak nitrat dalam 40 ml
air,encerkan sampai add 100 ml + alkali encer
sampai terbentuk ↓ hitam,saring.
Simpan reagen pada botol warna
gelap.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah ini
dapat di ambil kesimpulan sbb :
1.kation golongan ke lima memiliki
beberapa penambahan reagensia
tertentu yang dapat menghasilkan suatu reaksi yang sfesifik
2 Sangat penting diperhatikan apa
saja ion-ion atau zat-zat pengganggu
dalam suatu reaksi
3.Dari beberapa hasil reaksi atau
endapan perlu diperhatikan sifat-sifat dari masing-masing.
3.2 Saran
Dengan adanya penulisan
makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui apa saja yang termasuk dalam
kation golongan ke lima,reagensia pereaksinya,hasil reaksi,sifat-sifat ion
tersebut serta cara pembuatan reagensia dalam penentuan kation golongan ke
lima.
Bila didalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan atau
kekurangan maka penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
penulisan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar