Sabtu, 23 Februari 2013

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penyebaran malaria di dunia sangat luas yang terbentang antara garis bujur 60o di utara dan 40o di selatan yang meliputi lebih dari 100 negara yang beriklim tropis dan sub tropis. Penduduk yang berisiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41% dari penduduk dunia (WHO, 2000). Setiap 300-500 juta kasus malaria dapat mengakibatkan kematian sebanyak 1,5 - 2,7 juta, terutama di Afrika Sub Sahara. Wilayah dunia yang kini telah dinyatakan bebas malaria adalah Eropa, Amerika Utara, sebagian besar Timur Tengah, sebagian besar Karibia, sebagian besar Amerika Selatan, Australia dan Cina (Harijanto, 2000).
Sampai saat ini malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan terjadinya perubahan lingkungan yang memudahkan perkembangan nyamuk vektor malaria (Gandahusada, 2006).  Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, di Indonesia setiap tahunnya terdapat sekitar 15 juta penderita malaria klinis yang mengakibatkan 30.000 orang meninggal dunia (Depkes RI, 2003). Lebih dari 90 juta orang Indonesia tinggal di daerah endemik malaria. Pada tahun 2001, diperkirakan prevalensi malaria sebesar 850 per 100.000 penduduk dan angka kematian spesifik akibat malaria sebesar 11 per 100.000 untuk laki-laki dan 8 per 100.000 untuk perempuan (Soemarwoto, 2001). Angka kesakitan malaria sejak 4 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Di Jawa dan Bali meningkat dari 0.12 per 1000 penduduk pada tahun 1997 menjadi 0.52 per 1000 penduduk pada tahun 1999, pada tahun 2001 0.62 per 1000 penduduk dan pada tahun 2002 0.47 kasus per 1.000. Di luar Jawa dan Bali meningkat dari 16.0 per 1000 penduduk pada tahun 1997 menjadi 25.0 per 1000 penduduk pada tahun 1999, pada tahun 2001 26.2 per 1000 penduduk dan pada tahun 2002 19.65 kasus per 1000 penduduk. Selama tahun 1998-2000 kejadian luar biasa (KLB) malaria terjadi di 11 propinsi yang meliputi 13 kabupaten di 93 desa dengan jumlah penderita hampir 20.000 orang dengan 74 kematian (Depkes RI, 2003).
Di Sumatera spesies yang sudah dinyatakan sebagai vektor penting adalah Anopheles sundaicus, Anopheles maculatus, dan Anopheles nigerrimus sedangkan Anopheles sinensis, dan Anopheles letifer merupakan vektor yang kurang penting (Gandahusada, 2006).
Propinsi Bengkulu merupakan daerah yang endemik malaria, adapun nyamuk yang sudah dinyatakan sebagai vektor malaria adalah Anopheles maculatus, Anopheles sundaicus dan Anopheles Nigerrimus. Pada tahun 2004 Propinsi Bengkulu ditemukan 31.023 kasus malaria, dimana di Kota Bengkulu terdapat 5779 kasus malaria (Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu, 2005).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di suatu wilayah menurut Blum (1974) dalam Erdinal (2006), dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu tempat perindukan nyamuk dan pemeliharaan ternak besar kemudian faktor perilaku yang sangat berpengaruh seperti kebiasaan memakai kelambu saat tidur pada malam hari, kebiasaan memakai obat nyamuk waktu mau tidur malam hari, kebiasaan memakai repelen pada saat berada di luar rumah pada malam hari, penggunaan kawat kasa nyamuk di rumah.
Dilihat dari data sepuluh besar penyakit terbanyak rawat inap di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu pada tahun 2010 pada Lampiran 4, diketahui bahwa angka kesakitan malaria masih tinggi dimana penyakit malaria menempati di posisi nomor satu dengan jumlah 748 kasus dan yang terendah adalah pasien menderita Cephalgia sebesar 49 kasus .
Oleh karena itu akan dilakukan penelitian mengenai faktor lingkungan yang dalam hal ini adalah tentang jarak perindukan nyamuk yang berhubungan kejadian malaria. Sedangkan untuk faktor perilaku yang akan diteliti adalah kebiasaan pemakaian kelambu pada waktu tidur pada malam hari.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat tingginya angka kejadian malaria pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu, untuk itu perlu dilakukan penelitian yang berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada pasien yang menjalani perawatan/pengobatan di ruangan rawat inap Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.
C.     Pertanyaan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka timbul pertanyaan mengenai apakah ada faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada Pasien Rawat Inap di Ruangan Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada pasien rawat inap di ruangan Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu pada Tahun 2011.
2. Tujuan Khusus
a.   Diketahuinya gambaran faktor lingkungan jarak perindukan nyamuk yang berhubungan dengan kejadian malaria pada pasien rawat inap di ruangan  Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.
b.   Diketahuinya gambaran faktor perilaku pemakaian kelambu yang berhubungan dengan kejadian malaria pada pasien rawat inap di ruangan  Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.
c.   Diketahuinya hubungan faktor lingkungan jarak perindukan nyamuk terhadap kejadian  malaria pada pasien rawat inap di ruangan Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.
d.  Diketahuinya hubungan faktor perilaku pemakaian kelambu terhadap kejadian  malaria pada pasien rawat inap di ruangan Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu.

E. Manfaat Penelitian
1.  Secara Teoritis
a.       Sebagai sumber kepustakaan yang dapat dijadikan  bahan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria.
b.      Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar pada penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian malaria.
2.   Secara Praktis
a.       Sebagai salah satu informasi bagi Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu dalam hal kejadian malaria.
b.      Sebagai bahan masukan bagi masyarakat secara umum untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian  malaria.


F.      Keaslian Penelitian
Dilihat dari lokasi, pendekatan penelitian yang digunakan dan berdasarkan informasi melalui perpustakaan, data Rumah Sakit Rafflesia dan internet, peneliti belum menemukan penelitian yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan tersebut, jadi penelitian tentang “Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian Malaria pada Pasien Rawat Inap Di Ruangan Melati Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Tahun 2011” merupakan penelitian baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar